Kolakanews – Wakil Meteri Ketenagakerjaan RI Immanuel Ebenezer memberikan apresiasi kepada managemen PT.Vale dalam menerapkan praktik ketenagakerjaan yang selaras dengan prinsip hak asasi manusia dan regulasi nasional, termasuk ratifikasi Konvensi ILO No. 190 tentang penghapusan kekerasan dan pelecehan di dunia kerja.
“ PT Vale adalah contoh nyata industri yang menjunjung tinggi integritas ketenagakerjaan—dari rekrutmen berbasis kompetensi, tidak ada penahanan ijazah, hingga perlindungan maksimal bagi pekerja perempuan dan ini sejalan dengan arah kebijakan negara,” kata Immanuel saat melakukan kunjungan kerja di PT.Vale IGP Pomalaa,Kabupaten Kolaka,Sulawesi Tenggara,Senin (16/6).
Immanuel juga menekankan pentingnya menciptakan lingkungan kerja yang aman dan terbebas dari kekerasan seksual,dan ini sebuah hal yang telah menjadi perhatian serius PT.Vale dalam seluruh lini operasionalnya.
Sementara anggota DPR RI,Ahmad Safei yang turut mendampingi kunjungan Wamenaker itu menyampaikan optimisme atas kehadiran investasi strategis seperti PT. Vale yang dinilainya mampu menghadirkan kesejahteraan bagi masyarakat dan daerah.
“Jika investasi ini dikelola dengan berkeadilan dan sesuai aturan, maka manfaatnya akan dirasakan oleh seluruh ekosistem,perusahaan tumbuh, masyarakat sejahtera, dan pemerintah daerah kuat. Inilah esensi bernegara,” kata politisi PDIP itu.
Bupati Kolaka Amri Jamaluddin juga menyampaikan hal yang sama dan menegaskan pentingnya keberpihakan perusahaan terhadap tenaga kerja dan pelaku usaha lokal.
Amri berharap PT Vale terus memperkuat kolaborasi dengan masyarakat sekitar melalui rekrutmen tenaga kerja lokal yang berkeadilan, sesuai amanat Perda yang telah ditetapkan.
“Komitmen terhadap masyarakat lokal bukan hanya soal kewajiban moral, tapi menjadi fondasi bagi keberlanjutan sosial perusahaan,” tegas Bupati.
Menanggapi hal ini, Head of Pomalaa Project PT Vale, Mohammad Rifai, menyampaikan kunjungan ini merupakan bentuk kepercayaan dan dukungan strategis yang akan memperkuat komitmen PT Vale dalam membangun industri pertambangan yang patuh regulasi, menjunjung tinggi prinsip keberlanjutan, dan berorientasi pada masa depan.
“Bagi kami, ini bukan sekadar kunjungan,ini adalah bentuk amanah, evaluasi, sekaligus dukungan yang memperkuat semangat kami untuk membuktikan bahwa tambang bisa menjadi ruang tumbuh bersama bagi negara, masyarakat, dan generasi mendatang,” jelas Rifai.
Sebagai bagian dari ekosistem hilirisasi nasional lanjut Rifai, PT Vale terus memastikan bahwa operasionalnya tak hanya memenuhi standar teknis, namun juga menghadirkan nilai tambah sosial melalui praktik ketenagakerjaan yang adil, penghormatan terhadap hak asasi manusia, dan pemberdayaan masyarakat lokal secara berkelanjutan.(Raz)