Kolakanews – PT.Vale memberikan edukasi kepada masyarakat bagaimana mengelola sampah organik menjadi gas methane yang bisa membantu warga sekitar dalam penggunaan gas rumah tangga.
Umar Tasmon,Manajer enviroment PT Vale Sorowako mengatakan pengolahan pengkomposan sampah yang dilakukan bersama dengan Bumdes saat ini sudah dimanfaatkan oleh warga masyarakat khususnya pemilik rumah makan.
“Saat ini baru empat warung yang bisa memanfaatkan gas methane itu secara gratis,” katanya.
Umar juga menjelaskan,pihaknya akan berupaya melakukan penambahan penggunaan karena kapasitas produksi Biodigster saat ini juga masih terbatas,apalagi alat ini masih tergolong baru karena baru diadakan pada tahun 2024.
Sehingga kata dia,upaya PT.Vale saat ini memberikan edukasi kepada masyarakat tentang bagaimana memanfaatkan sampah organik menjadi gas rumah tangga yang ramah lingkungan.
Umar juga menjelaskan program pemilahan sampah organik ini sudah mulai dijalankan untuk mendukung bahan baku pembuatan gas methane,dimana dalam sekali produksi membutuhkan sekitar 100 kilogram sampah organik dalam sehari.
” Kita sudah mulai menerapkan program embernisasi untuk memilah sampah organik dan non-organik berawal dari perumahan karyawan dan masyarakat,” ungkap Umar.
Selain pemanfaatan gas methane bagi rumah tangga,Umar juga menjelaskan pemanfaatan lain organik cair yang dihasilkan Biodigester yakni pupuk organik cair (POC) yang rencananya akan dikomersialkan agar ada nilai tambah bagi Bumdes sebagai pengelola.
Media komunikasi dan edukasi masyarakat
Keberadaan Biodigester atau mesin pengolahan sampah organik menjadi gas bertujuan sebagai alat komunikasi dan edukasi kepada masyarakat dimana sampah rumah tangga bisa di olah menjadi sesuatu yang menguntungkan bagi masyarakat dengan memilah sampah organik dan non-organik.
Kalau selama ini sampah rumah tangga hanya dibakar dan bisa menghasilkan gas racun dan berbahaya kini dapat diolah menjadi gas methane kategori rendah sehingga dapat digunakan oleh masyarakat secara gratis.
Untuk itu mesin pengolah sampah organik (Biodigester) sengaja dibangun ditempat terbuka agar bisa dilihat langsung oleh masyarakat sistem pengolahan sampah rumah tangga yang bisa menghasilkan gas methane rendah dan aman.
Biodigester ini juga kata Umar sudah mendapatkan izin lingkungan dari Pemerintah setempat yang dikeluarkan oleh Dinas Lingkungan Hidup bahkan Pemerintah sudah menghibahkan lokasi pembangunan mesin Biodigester karena di nilai tidak mengganggu aktivitas warga dan lingkungan sekitar.
” Biodigester ini tidak mengeluarkan bau sehingga tidak mengganggu aktivitas masyarakat,” jelas Umar.(Raz).