Sarana prasarana jadi kendala Bulog tampung gabah petani

banner 120x600
banner 468x60

 

Kolaka,Kolakanews – Hasil panen padi sawah pada musim tanam tahun ini di Kabupaten Kolaka,Sulawesi Tenggara cukup melimpah sehingga pihak Badan Urusan Logistik (Bulog) setempat kewalahan menampung hasil gabah panen petani karena tidak memiliki alat penggilingan dan pengering gabah.

banner 325x300

Kepala Bulog Kolaka,Deni yang di konfirmasi di ruangannya menjelaskan banyak hasil panen gabah petani tidak bisa di tampung semuanya karena tidak adanya gudang dan alat pengering yang di miliki untuk menampung hasil panen petani.

Menurutnya luasan panen petani kolaka sekitar 11.000 hingga 13.000 hektar kalau di konversi ke produksi sekitar 60 ribu ton dalam sekali musim panen.

” Pihak kami hanya bisa melakukan sewa alat penggilingan dan pengering gabah milik pengusaha yang kapasitasnya hanya 70 ton sementara hasil produksi gabah petani Kolaka secara keseluruhan mencapai 200 ton,itupun juga kita harus bersabar karena pasti gabah milik pengusaha penggilingan yang diutamakan karena mereka punya pasar sendiri,” kata Deni.

Dalam membeli gabah petani lanjut dia,pihaknya tidak pernah melakukan transaksi secara tunai kepada petani karena semua di lakukan oleh Bulog Pusat.

” Kita juga dalam membeli gabah petani tidak pernah melakukan pembayaran secara tunai,petugas kita hanya melakukan imput data serta meminta nomor rekening petani,yang membayarkan itu dari Bulog pusat,” jelas Deni.

Deni juga menyarankan kepada dinas terkait untuk mengatur ritme panen karena terbatasnya alat pengering serta penggilingan gabah yang nantinya akan berdampak kepada petani itu sendiri.

Bulog juga lanjut Deni sesuai dengan Inpres ditugaskan untuk membeli gabah cadangan beras hanya tiga juta ton secara Nasional dengan harga Rp6.500 perkilonya dimana untuk Kolaka sebanyak 14.000 ton dan ini sudah terealisasi sebanyak 32.000 ton di Bulan Agustus 2025 lalu pada saat panen periode pertama.

” Hanya saja untuk meredam gejolak harga pada musim panen kedua ini supaya pedagang pengumpul di penggilingan membeli gabah dengan harga yang sudah ditetapkan oleh Pemerintah sehingga Bulog membentuk harga di tingkat petani tetap Rp6.500 perkilonya,” ujarnya.

– Pemerintah Daerah harus hadir tangani persoalan gabah petani

Hasil panen padi sawah pada musim tanam kedua di Kabupaten Kolaka melimpah sehingga sehingga Pemerintah Daerah harus hadir untuk melindungi petani dengan mempertahankan harga gabah tetap Rp6.500 perkilonya.

Selain itu intervensi Pemerintah Daerah juga di butuhkan dalam penanganan izin-izin usaha penggilingan milik swasta agar bisa membantu petani karena Bulog hanya bisa menyeimbangkan harga sesuai dengan peraturan Pemerintah dan tidak memiliki kuasa untuk melakukan intervensi kepada pedagang dan pengusaha penggilingan.

” Kita biasa miris kepada petani karena keterbatasan sarana mesin penggilingan gabah sehingga Bulog biasa tidak membeli gabah petani,” jelas Deni.(Raz).

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *