Kolakanews – Sejak tahun akhir 2024 sekitar 3.791 hektar lahan di dalam area konsesi PT.Vale sudah melakukan reklamasi pascatambang dan sebanyak 17.264 hektar di luar wilayah konsesi dengan menanam masing-masing 5 hingga 12 juta bibit pohon berbagai jenis di 32 Kabupaten dan 5 Provinsi.
” Lebih dari 40 persen pohon yang ditanam adalah pohon lokal dan endemik termasuk 80 ribu pohon ebony di area Luwu Timur dan praktek reklamasi paska tambang secara progresif untuk meminimalkan luasan bukaan dan mengurangi resiko erosi dan sedimentasi,” kata Dirut PT Vale Bernardus Irmanto saat menerima kunjungan Menteri Kehutanan RI di Sorowako,Jumat (13/6).
Menurutnya komitmen tersebut diwujudkan melalui sejumlah aksi nyata, antara lain ehabilitasi area di dalam dan di luar wilayah konsesi yang mencapai luasan tiga kali lipat area yang telah di buka PT Vale untuk kegiatan pertambangan.
Bernardius juga menjelaskan lebih dari 60 persen lahan yang dibuka untuk pertambangan telah direklamasi dan dalam pelaksanaan, PT Vale menggunakan metode pendekatan ekosistemik, termasuk melakukan konservasi spesies tanaman untuk menjaga keanekaragaman hayati baik di lokasi tambang maupun di luar lokasi tambang.
” Kegiatan reklamasi ini didukung dengan adanya fasilitas Nursery modern dengan kapasitas produksi 700 ribu bibit pohon pertahun,” ungkapnya.
Selain itu,lanjut Bernardus, PT Vale juga membangun Taman Keanekaragaman Hayati (Kehati) Sawerigading Wallacea sebagai pusat pelestarian biodiversitas lokal diman pemanfaatan 100 persen energi bersih dari PLTA untuk proses peleburan di pabrik pengolahan nikel, yang berkontribusi menghindari emisi karbon sekitar kurang lebih satu juta ton CO₂ setiap tahunnya.
Kunjungan Menteri Kehutanan RI ini kata dia semakin mempererat sinergi antara pemerintah dan PT Vale dalam mendukung agenda prioritas nasional Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, khususnya dalam memperkuat hilirisasi industri yang ramah lingkungan, ketahanan ekonomi nasional, serta pelestarian sumber daya alam untuk generasi mendatang.
“Kami menyakini keberhasilan industri tambang Indonesia di masa depan tidak hanya akan diukur dari seberapa besar kapasitas produksinya,namun juga dari sejauh mana kontribusinya dalam menjaga bumi, melindungi hutan, dan mensejahterakan masyarakat dan di situlah kami ingin terus mengambil peran,” tutup Bernardus.(Raz)