banner 728x250
daerah  

PT Vale peletakan batu pertama konstruksi infrastruktur strategis IGP Pomalaa

banner 120x600
banner 468x60

Pomalaa,Kolakanews – PT Vale Indonesia Tbk yang menjadi bagian dari Mind Id menandai langkah strategis dalam pengembangan industri nikel berkelanjutan dengan dimulainya pembangunan infrastruktur penunjang untuk Indonesia Growth Project (IGP) Pomalaa di Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara.

banner 325x300

Proyek ini merupakan bagian dari komitmen PT Vale dalam mendukung visi hilirisasi pemerintah dan memperkuat posisi Indonesia dalam rantai pasokan energi global berbasis kendaraan listrik (EV).

Bekerja sama dengan PT Leighton Contractors Indonesia (LCI), seremoni peletakan batu pertama dilaksanakan di View Point Living Area, dan dihadiri oleh pemangku kepentingan,termasuk Bupati Kolaka Amri,Ketua Komisi III DPRD Kolaka Israfil Sanusi, President Director LCI Simon Burley, serta perwakilan Kedutaan Besar Australia dan jajaran manajemen PT Vale IGP Pomalaa.

Pembangunan infrastruktur ini mencakup Workshop, Office Area, Operational Camp, Main Entrance, serta fasilitas pendukung lainnya, termasuk Operation Building, Maintenance Building, Residence, dan Support Building.

Proyek yang dikembangkan oleh LCI ini ditargetkan rampung dalam waktu 26 bulan, hingga 31 Oktober 2026, dengan penerapan standar keselamatan kerja tertinggi dan efisiensi berbasis teknologi mutakhir.

Sebagai informasi, hingga Juli 2025, progres fisik keseluruhan proyek IGP Pomalaa telah mencapai 31 persen, termasuk tahap awal konstruksi pabrik HPAL yang menggandeng Huayou, perusahaan global terkemuka di bidang pengolahan nikel laterit.

Blok Pomalaa menyimpan potensi besar dari jenis bijih limonite yang sebelumnya kurang dimanfaatkan.

Melalui teknologi High Pressure Acid Leaching (HPAL), PT Vale membuka peluang baru untuk menjadikan limonite sebagai sumber daya strategis bagi bahan baku baterai kendaraan listrik.

“Sejak awal 2022 kami mengambil posisi strategis untuk menggandeng Huayou yang memiliki keunggulan teknologi HPAL. Proyek ini menjadi simbol bahwa limonite Kolaka bisa menjadi sumber kesejahteraan, bukan limbah. Dan kami tidak bisa melakukannya sendiri harus kolaborasi dengan mitra seperti LCI membuat kami optimistis bahwa proyek ini akan membangun warisan untuk generasi mendatang,” kata Mohammad Rifai, Head of Pomalaa Project PT Vale.

President Director LCI, Simon Burley, menyatakan kebanggaannya bisa kembali berkarya di Indonesia melalui kerja sama dengan PT Vale.

“PT LCI merasa terhormat dapat berkontribusi dalam proyek strategis nasional ini. Dengan teknologi konstruksi yang cepat, efisien, dan standar internasional, kami menjunjung tinggi keselamatan sebagai prioritas utama. Kami juga mengucapkan selamat ulang tahun ke-57 untuk PT Vale mitra luar biasa kami dalam perjalanan ini,” ungkapnya.

Sementara itu, Second Secretary Economic Trade and Investment Kedutaan Besar Australia, Julia DeLorenzo, menegaskan pentingnya investasi jangka panjang Australia di Indonesia, terutama di luar Jawa.

“CIMIC Group (induk LCI) telah hadir lebih dari 50 tahun di Indonesia. Kolaborasi ini mencerminkan masa depan kerja sama bilateral yang semakin kuat dan inklusif,” ungkapnya.

Sementara Bupati Kolaka, Amri,menggarisbawahi pentingnya keterlibatan tenaga kerja lokal.

 “Regulasi kita jelas minimal 70 persen tenaga kerja tidak terampil harus dari lokal. Pengangguran terbuka masih tinggi. Saya minta semua mitra Vale patuh pada aturan ini, juga pada pajak, retribusi, dan keterlibatan pengusaha lokal. Jangan lupa, realisasikan pembangunan smelter bersama PT KNI seperti yang dijanjikan,” tegasnya.

Usai melakukan peletakan batu pertama pembangunan Infrastruktur ini ditutup dengan penanaman pohon,sebagai simbol komitmen terhadap keberlanjutan lingkungan di setiap tahap pembangunan.(**)

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *