Oleh: Abdul Sabaruddin
- Dosen Administrasi Publik Universitas Sembilanbelas November Kolaka
 - Direktur Bumi Anoa Indonesia: Lembaga Kajian, Penelitian, Pelatihan. Advokasi, dan Community Development
 
Perayaan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia setiap tanggal 17 Agustus tidak sekedar menjadi seremoni tahunan, tetapi momentum untuk merefleksikan perjalanan bangsa dan daerah dalam mewujudkan cita-cita kemerdekaan. Semangat kemerdekaan yang diwariskan para pendiri bangsa menjadi pengingat bahwa kemerdekaan sejati tidak hanya diukur dari terbebasnya bangsa dari penjajahan, tetapi juga termasuk kemerdekaan rakyat dari kemiskinan, kebodohan, keterbelakangan, pengangguran, ketidakadilan, dan kemerdekaan dari kerusakan lingkungan serta dari segala penindasan.
Presiden pertama Indonesia, Ir. Soekarno pernah menyatakan bahwa “merdeka hanyalah suatu jembatan.Walaupun jembatan emas, diseberang jembatan itu jalan pecah dua: satu kedunia sama rata sama rasa, satu kedunia sama rapat sama tangis”. Pesan ini mengandung makna bahwa kemerdekaan hanyalah sarana untuk menentukan masa depan bangsa. Arah yang dipilih—menuju kesejahteraan merata atau justru penderitaan bersama—sepenuhnya bergantung pada bagaimana pemimpin dan rakyat mengisi kemerdekaan.
Oleh karena itu, kemerdekaan harus diisi dengan kerja nyata, semangat persatuan, dan pengelolaan sumber daya yang baik demi tercapainya keadilan sosial bagi seluruh rakyat. Untuk itu, dibutuhkan kepemimpinan yang visioner, partisipasi aktif masyarakat, dan kebijakan yang berpihak pada kesejahteraan, sehingga setiap warga menikmati hasil pembangunan secara adil dan berkelanjutan.
Kemerdekaan Sebagai Titik Awal Pembangunan
Kemerdekaan yang telah diperjuangkan 80 tahun lalu menjadi modal besar untuk bergerak membangun bangsa dengan semangat, pikiran, dan kerja keras untuk membebaskan diri dari belenggu kemiskinan, ketertinggalan, dan ketidakadilan. Disinilah pembangunan mengambil peran penting—sebagai wujud pengisian kemerdekaan yang nyata. Pembangunan tidak hanya sekadar membangun jalan, jembatan, atau gedung, tetapi juga membangun manusia yang berdaya, masyarakat yang sejahtera, serta lingkungan yang berkelanjutan.
Bagi Kabupaten Kolaka, semangat kemerdekaan menjadi pondasi untuk merencanakan langkah-langkah strategis dalam menyelenggarakan pembangunan. Pembangunan yang dilakukan harus merata dan berkeadilan, memberikan ruang partisipasi setiap masyarakat, serta memastikan bahwa kemajuan yang dicapai harus dirasakan seluruh masyarakat. Singkatnya, pembangunan menjadi medan juang baru yang menuntut kerja bersama, visi yang jelas, serta keberanian untuk berinovasi.
Semangat ini memberikan energi baru bagi seluruh elemen masyarakat untuk bergerak bersama untuk membangun daerah. Kolaborasi yang kuat antar stakeholder menjadi kunci utama untuk mewujudkan pembangunan yang merata dan berkelanjutan. Kolaborasi ini tidak hanya berbentuk dukungan program dan kebijakan, tetapi juga keterlibatan aktif dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan pembangunan.
Visi Sebagai Kompas Pembangunan
Visi “BERAMAL: Berkeadilan, Maju, dan Unggul” menjadi kompas dalam mewujudkan mimpi besar Kabupaten Kolaka. “Berkeadilan: berarti setiap kebijakan yang akan dilakukan pemerintah daerah harus mempertimbangkan prinsip kesetaraan untuk seluruh masyarakat. “Maju” mencerminkan kemajuan dalam konteks pemerintahan tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan kinerja administrasi, tetapi juga untuk menciptakan pemerintahan yang lebih responsif dengan kebutuhan masyarakat. Proses ini melibatkan kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta untuk mencapai hasil yang lebih baik. “Unggul” adalah pencapaian standar tertinggi dalam hal efektivitas, efisiensi, transparansi, dan akuntabilitas dalam pelaksanaan tugas pemerintahan.
Dengan visi ini, setiap langkah pembangunan diarahkan tidak hanya pada pertumbuhan ekonomi, tetapi juga pada pemerataan kesejahteraan, penguatan karakter, serta pelestarian potensi alam dan budaya yang dimiliki Kolaka. Hal ini diwujudkan melalui perencanaan yang terintegrasi dan program-program yang berpihak pada masyarakat, sehingga manfaat pembangunan dapat dirasakan secara merata hingga ke pelosok desa. Pemerintah daerah juga menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, dunia usaha, akademisi, masyarakat sipil dan stakeholder lainnya dalam mendorong pertumbuhan yang inklusif. Sinergi multipihak ini menjadi kunci untuk memperkuat daya saing daerah, menumbuhkan jiwa wirausaha, serta memastikan keberlanjutan program-program pembangunan. Dengan demikian, pembangunan di Kolaka tidak hanya mengejar capaian fisik dan ekonomi, tetapi juga membentuk fondasi sosial yang kokoh, melahirkan generasi yang berkarakter, serta menjaga warisan daerah agar tetap lestari bagi generasi mendatang.
Kolaka Beramal Menuju Masa Depan
Merah Putih menjadi simbol keberanian dan persatuan, sementara “Kolaka Beramal” adalah panggilan untuk bergerak bersama, memanfaatkan potensi daerah dengan bijak, dan menjawab tantangan zaman dengan solusi kreatif. Mengibarkan Merah Putih tidak hanya berarti menaikkannya di tiang bendera, tetapi juga menanamkan nilai-nilainya dalam hati, tindakan, dan kebijakan. Dengan komitmen bersama, Kolaka akan terus melangkah menuju daerah yang berkeadilan, maju, dan unggul—mewariskan masa depan yang cerah bagi generasi yang akan datang.
Komitmen Bupati Kolaka, Amri, bersama Wakil Bupati, Husmaluddin dalam mewujudkan visi BERAMAL diwujudkan melalui berbagai program nyata, antara lain Kartu Sehat Beramal, Kartu Pintar Beramal, Kartu Tani Beramal, Kartu Nelayan Beramal, dan Kartu Lansia Beramal termasuk program pembagian baju lengkap seragam sekolah. Program-program tersebut dirancang untuk memastikan seluruh lapisan masyarakat memperoleh akses terhadap layanan dasar, peningkatan kualitas hidup, serta perlindungan sosial secara adil dan merata.
Selain itu, Pemerintah Kabupaten Kolaka juga mendorong pertumbuhan ekonomi daerah melalui pengembangan sektor strategis, seperti pertanian, perikanan, pariwisata. Upaya ini dilakukan untuk menciptakan ekosistem ekonomi yang inklusif, mandiri, dan berkelanjutan. Visi Kolaka Beramal tidak hanya berhenti pada pemenuhan kebutuhan dasar, tetapi juga berorientasi pada kemandirian dan daya saing daerah dalam menghadapi tantangan global. Semoga Kolaka menjadi daerah unggul dengan semangat nilai-nlia kemerdekaan. Dengan jiwa juang yang diwariskan para pendahulu bangsa, Kolaka diharapkan terus bergerak maju, menghadapi tantangan dengan keberanian, serta membangun masa depan yang berlandaskan keadilan dan kemakmuran. (**)




							











