Towuti,Kolakanews — Tiga belas hari setelah kebocoran pipa minyak di Kecamatan Towuti, PT Vale Indonesia terus menunjukkan komitmen nyata dalam mendukung pemulihan masyarakat dan lingkungan secara menyeluruh.
Endra Kusuma, Head of External Relations PT Vale Indonesia mengatakan fokus perusahaan tidak hanya pada pembersihan fisik, tetapi juga pada penanganan aduan warga sebagai bagian dari transparansi dan tanggung jawab.
Menurutnya pemulihan Towuti tidak berhenti pada penanganan darurat,kerangka pemulihan jangka pendek, menengah, dan panjang telah disusun dengan mengacu pada rekomendasi tim ahli independen dan arahan solutif dari Pemda Luwu Timur.
“Komitmen kami masih sama yakni memastikan keselamatan warga dan pemulihan lingkungan melalui koordinasi intensif, kolaborasi, dan keterbukaan. Setiap aduan masyarakat adalah prioritas, dan kami akan terus hadir sampai Towuti benar-benar pulih,” katanya.
Pendekatan PT Vale lanjut Endra,bukan hanya soal tanggung jawab korporasi, tetapi juga tentang kebersamaan dengan melibatkan masyarakat dalam setiap tahap pembersihan hingga penyelesaian aduan, proses pemulihan menjadi bagian dari gerakan kolektif untuk mengembalikan kehidupan Towuti.
Sejak hari pertama, PT Vale menurunkan tim tanggap darurat bersama kontraktor dan ratusan warga untuk melakukan penyisiran di sepanjang aliran sungai terdampak, mulai dari Desa Lioka, Langkea Raya, Baruga, Wawondula, Matompi, hingga Timampu.
Setiap hari, pukul 07.00–15.00 WITA, pekerjaan kemudian terus dilanjutkan selama 24 jam oleh tim PT Vale guna memastikan tidak ada lapisan minyak yang tersisa.
Aroyos salah satu warga Dusun Molindowe, Desa Lioka, yang pertama kali menemukan kebocoran memberikan apresiasi kepada tim terpadu yang di bentuk oleh PT.Vale dan Pemerintah Daerah.
“Sawah saya terdampak, ternak juga. Tapi respon PT Vale sangat cepat. Dari hari pertama langsung sigap, melibatkan kontraktor dan masyarakat, mati-matian untuk menyelesaikan persoalan ini,” ungkapnya.
Begitu juga dengan Masikua, salah satu warga yang awalnya merasakan aroma menyengat kini sudah bisa bernafas lega.
“Sekarang sudah berangsur pulih kalau di dalam rumah, bau sudah tidak tercium lagi, beda dengan minggu lalu,sebagai warga masyarakat kami merasa ada perhatian, tidak dibiarkan begitu saja,” jelasnya.
Hingga hari ke-13, total 162 aduan resmi telah diterima melalui Posko Pengaduan dan Informasi di Kantor Camat Towuti serta posko tambahan di Desa Timampu, serta Hotline 24 jam.
Aduan yang masuk mencakup berbagai isu, mulai dari dampak terhadap lahan pertanian, akses air bersih, hingga keluhan kesehatan. Pendekatan transparan ini memastikan setiap suara warga terdengar dan ditindaklanjuti dengan jelas.(**)


















